Aksi Penenggelaman Kapal Asing merupakan coretan kecil dari sebuah pemikiran Penulis yang sedang menjadi hot news dari beberapa kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Gaung penenggelaman kapal-kapal asing pelaku illegal fishing bukan hanya di Jakarta, tapi bahkan seluruh daerah yang terdapat aktifitas perikanan tangkap yang penulis kunjungi. Bahkan di beberapa media internasional, kebijakan bu Susi P ini akan mempengaruhi hubungan diplomatik antar negara.
Berdasarkan informasi-informasi ini maka penulis berusaha menuangkan pemikiran ini ke dalam sebuah tulisan opini yang pada akhirnya dimuat pada Harian SUARA KARYA pada tanggal 28 Mei 2016. Editorial opini yang berjudul Aksi Penenggelaman Kapal Asing ini berusaha bersikap netral antara kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan dengan pemikiran teori tentang fenomena gunung es dari mata kuliah Pemodelan Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Pada awalnya, penulis memberikan perkuliahan tentang bagaimana kita dapat memodelkan sesuatu kebijakan berdasarkan teori "ICE BERG PHENOMENON". Teori ini berbicara bahwa kebijakan sering diputuskan hanya berdasarkan puncak gunung es yang terlihat berlapis salju. Pendekatan selalu bersifat reaktif sesaat, padahal kejadian-kejadian rutin sudah membentuk pola ter-struktur yang merupakan mata rantai dari sebuah kejadian. Struktur kejadian tersebut menjadi pola adaptif yang akhirnya diterima begitu saja karena sudah menjadi kebiasaan yang menjadi badan gunung es menopang salju di puncak gunung. Seharusnya kebijakan tersebut dapat digeneratif dari dasar puncak gunung es menjadi solusi-solusi di awal fenomena gunung es....
Artikel tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :