Teknik-Teknik untuk Reliabilitas

Posted by Benny Osta Nababan Sabtu, 21 Oktober 2017 0 komentar
Seringkali pengukuran dengan Reliabilitas Cronbach Alpha tidak menghasilkan data yang Reliabel karena nilanya < Cronbach Alpha.  Padahal data tersebut merupakan data asli laporan keuangan.  Pertanyaannya apakah jika data tersebut tidak reliabel maka tidak dapat diolah secara statistik ? Apakah kita harus membuat data baru atau manipulasi data ? Lalu jika tidak reliabel dengan Cronbach Alpha, apakah penelitian kita harus dibatalkan dan menganggap perusahaan tidak memberikan data yang tidak betul.  Pada akhirnya perusahaan akan melarang kita untuk penelitian karena kita dianggap telah melakukan fitnah terhadap perusahaan.  Belum lagi jika data yang kita akan ukur bukanlah data kuesioner tapi data dari perusahaan atau BPS, apa kita harus menghitung keraguan terhadap data yang telah diukur oleh lembaga resmi tersebut.  Oleh karena itu, ternyata banyak sekali yang bisa digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas data-data tersebut.

Sebenarnya banyak teknik untuk mengukur Reliabilitas data, yaitu :

1. Teknik Cronbach Alpha
Teknik Alpha Cronbach penggunaanya bebas seperti halnya pada teknik Hoyd. Teknik perhitungan Alpha Cronbach hampir sama dengan teknik Hoyd yaitu menggunakan sidik ragam.  Cronbach alpha adalah  Koefisien alpha dikembangkan oleh Cronbach (1951) sebagai ukuran umum dari konsistensi internal skala multi-item. Sedangkan formula KR (Kuder-Richardson) digunakan untuk item dikotomi. Suharsimi Arikunto, (2005), menambahkan beberapa formula seperti Formula Rulon, Flanagan, dan Hoyt untuk menguji reliabilitas test pada item dengan skala dikotomi yaitu 1 dan 0).

Angka cronbach alpha pada kisaran 0.70 adalah dapat diterima, di atas 0.80 baik (Sekaran, 2006). Sejalan dengan pendapat beberapa ahli seperti Nunnally (1978, p. 245-246) yaitu : untuk Preliminary research direkomendasikan sebesar 0.70, untuk basic research 0.80 dan applied research sebesar 0.90 -0.95. Kaplan dan Saccuzo, (1982:106) merekomendasikan nilai cronbach alpha sebesar 0.7 – 0.8 untuk basic research, dan 0.95 untuk applied research. Namun ada juga yang menyebutkan > 0.6 dapat diterima, karena ingatan seseorang akan data tentu berbeda, apalagi mengalami kejadian berbeda pada waktu yang berbeda.  Sebagai contoh, jika Ari belanja di minimarket Aprilmart  dan dilayani oleh Amat pada hari senin merasa puas. Namun besoknya pada hari selasa dilayani oleh si Andi yang selalu cuek dengan konsumen yang datang maka bisa saja jawabannya Ari menjadi tidak puas akan pelayanan di minimarket Aprilmart sehingga jawaban menjadi tidak konsisten.  Hal inilah yang membuat besaran Cronbach Alpha diturunkan karena ternyata juga terjadi ketidakkonsistenan dari petugas yang berjaga di Aprilmart saat itu.

2. Teknik ukur ulang (Split Half Reliability)
Teknik ukur ulang artinya pengukuran dilakukan sebanyak dua kali. Hasil  pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran kedua. Korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson, bila korelasi yang diperoleh antara hasil  pengukuran pertama dan kedua signifikan berarti instrumen tersebut handal. 

3. Teknik Genap Gasal
Pada teknik genap gasal nomor pertanyaan dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok genap dan kelompok gasal. Selanjutnya kelompok genap dikorelasikan dengan kelompok gasal dengan menggunakan korelasi Pearson. Selanjutnya r yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus korelasi genap gasal (r gg).

r gg = 2(r) / (1+r)

r gg = korelasi genap gasal

r = korelasi Pearson

Uji signifikansi r gg menggunakan uji t atau r tabel.


4. Teknik belah tengah
Teknik belah tengah, caranya nomor pertanyaan dikelompokkan menjadi kelompok I dan II. Jumlah kelompok I diberi simbol X dan kelompok II diberi simbol Y. Jika nomor pertanyaan ganjil, nomor pertanyaaan yang di tengah bisa dimasukkan ke dalam kelompok I atau kelompok II. Selanjutnya kelompok I dikorelasikan dengan kelompok II dengan menggunakan korelasi Pearson (r). Koefisien korelasi yang diperoleh ini selanjutnya dimasukkan ke dalam korelasi genap tengah r gg. Uji signifikansi r gg sama dengan pada teknik genap gasal.

Split Half Reliability adalah teknik pengujian reliabilitas instrument dengan cara membaginya menjadi dua bagian. Indeks reliabilitas dicerminkan dari korelasi antara dua bagian instrument.  Groth dan Marnat (2008) menyebutkan bahwa konsistensi internal melalui reliabilitas belah dua dan koefisien alpha merupakan teknik-teknik terbaik untuk menentukan reliabilitas sebuah cirri-sifat dengan derajat fluktuasi yang tinggi. Karena tes diberikan hanya satu kali, maka soal-soalnya dikorelasikan satu sama lain, dan tidak ada kemungkinan pengaruh waktu untuk mengintervensi seperti yang terjadi pada metode test-retest (t-hitung > t-tabel atau r-hitung > r-tabel).


5. Teknik belah acak
Perhitungan dan cara menyimpulkan hasil teknik belah acak sama dengan genap gasal dan belah tengah, bedanya pengelompokan nomor pertanyaan yang sahih dilakukan secara random.

6. Teknik Hoyd
Teknik Hoyd tidak menuntut persyaratan seperti Teknik Kuder Richardson. Teknik Hoyd perhitungannya dengan menggunakan sidik ragam.

Teknik dan Paper mengenai hal tersebut disajikan pada link berikut :

b. Paper

Daftar Pustaka :
Gary Growth – Marnat. 2009. Handbook of Psychological Assessment. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sekaran, U. 2006. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Salemba Empat


Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Reliability di http://writing.colostate.edu/guides/research/relval/pop2a.cfm


Baca Selengkapnya ....

Share with

Twitter Google Plus Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
Tutorial SEO dan Blog | Copyright of Resources Economic, Policy, Statistic and Socio Economics.

Resources Economics