ANALISIS EKONOMI ALAT TANGKAP ARAD DI PANTAI UTARA PROVINSI JAWA TENGAH
ANALISIS EKONOMI ALAT TANGKAP ARAD DI PANTAI UTARA
PROVINSI JAWA TENGAH
Economic Analysis of Arad Fishing Gear In Northern of Central Java
ABSTRAK
Arad termasuk dalam alat tangkap perikanan yang dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor. 2/Permen-Kp/2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) dan pukat tarik (seine nets) di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk analisis ekonomi 1 alat tangkap arad dengan usaha penangkapan arad yang dikombinasikan dengan alat tangkap lainnya di Pantai Utara Jawa Tengah. Penelitian dilakukan di Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara kepada nelayan arad dengan ukuran kapal kurang dari 10 GT dan menggunakan panduan wawancara serta pengamatan lapangan. Pengumpulan data sekunder dilakukan ke instansi pemerintah seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah dan BPS. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian nelayan arad memiliki alat tangkap lain seperti sudu, gillnet dan trammel net. Penggunaan alat tangkap berdasarkan musim ikan, seperti musim cumi, teri, kakap, belanak, kembung dan lainnya. Penelitian ini mengelompokkan nelayan berdasarkan jumlah alat tangkap yang dimiliki yaitu satu alat tangkap (arad), dua alat tangkap (arad dan sudu), tiga alat tangkap (arad, trammel net dan gillnet). Nelayan yang memiliki alat tangkap tambahan selain arad memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan hanya memiliki satu alat tangkap (arad). Manfaat lebih tinggi namun dengan kombinasi alat tangkap yang ramah lingkungan adalah penggunaan 3 alat tangkap yaitu arad disertai dengan gillnet dan trammel net sesuai musim ikan memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan arad sepanjang tahun.
Ditulis oleh Benny Osta Nababan
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar